Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu jenis prosa yang banyak diminati oleh para penikmat sastra.
Setiap hari minggu, koran-koran nasional maupun lokal selalu
menampilkan cerpen-cerpen yang ditulis oleh para sastrawan.
Website-website yang menampilkan cerpen selalu dipenuhi pengunjung.
Intinya, kehadiran cerpen di Indonesia selalu dirayakan. Baik cerpen sastra
maupun cerpen popular, selalu digemari oleh para pembaca di Indonesia.
Ada beberapa alasan mengapa cerpen begitu digemari, salah satunya
adalah formatnya yang pendek.
Para pembaca tidak perlu menghabiskan waktu yang cukup lama untuk
menuntaskan sebuah cerpen.
Jadi, tidak mengherankan jika banyak orang yang ingin bisa menulis
cerpen. Siapa sih yang tidak mau menulis sesuatu yang digemari oleh banyak
orang? Kamu tentu mau juga, kan?
Namun, ternyata menulis cerpen itu tidak semudah menggaruk-garuk kepala
yang gatal.
Ada kiat-kiat tertentu yang harus dipelajari oleh mereka yang ingin mulai
menulis cerpen.
Dalam artikel ini, Fiksiplus akan menyajikan tips menulis cerpen yang
cocok untuk pemula. Harapannya, setelah membaca tips ini, kamu sudah bisa
langsung mempraktikkan dan menyelesaikan sebuah cerpen yang bagus dan layak untuk
dibaca.
Namun, sebelum memberikan tips-tips tersebut, Fiksiplus ingin
memberikan sedikit penjelasan tentang apa itu cerpen.
Cerpen adalah karya fiksi. Sebagaimana yang kita tahu, fiksi adalah
salah satu karya tulis yang mengandalkan imajinasi.
Novel juga merupakan karya fiksi. Bedanya, novel memiliki format yang
cukup panjang, sedangkan cerpen memiliki format yang cukup pendek.
Definisi "pendek" dalam cerpen tentu saja beragam. Namun,
menurut Edgar Allan Poe dalam esainya yang berjudul "The Philosophy of Composition", cerpen adalah sebuah cerita
yang bisa dibaca hanya dalam sekali duduk.
Sedangkan jika dihitung dari jumlah kata, panjang cerpen berada dalam
kisaran 1.000 sampai 10.000 kata.
Kemudian, menurut kamus Merriam Webster, cerpen adalah karya fiksi
pendek yang hanya menampilkan sedikit tokoh atau karakter.
Jadi, dari pengertian di atas, kamu sudah bisa memahami apa itu cerpen.
Intinya, cerpen itu adalah cerita pendek. Ceritanya harus pendek. Titik.
Setelah kamu memahami pengertian dari cerpen di atas, sekarang
Fiksiplus akan menjelaskan unsur-unsur utama yang terdapat dalam cerpen.
Alasan mengapa kamu harus mengetahui unsur-unsur dalam cerpen adalah
agar kamu bisa mendapatkan kemudahan ketika ingin menulis sebuah cerpen.
Sebagaimana seorang koki yang ingin memasak, tentu dia harus mengetahui
bahan-bahan utama yang ingin dia masak. Agar masakannya lezat dan maknyus.
Begitupula dengan seorang cerpenis. Dia harus mengetahui bahan-bahan
utama yang membentuk sebuah cerpen.
Berikut adalah unsur-unsur utama dalam cerpen yang seharusnya kamu
tahu.
Karakter
Karakter adalah seseorang atau sesuatu yang menjadi tokoh utama dalam
cerpen. Kita biasa menyebutnya protagonis.
Karakter bisa berupa manusia, robot, hantu, hewan, mainan, benda-benda
mati, dan lain sebagainya. Tidak terbatas.
Latar
Latar dalam cerpen terbagi dua: waktu dan tempat.
Jadi, latar adalah waktu dan tempat berlangsungnya
sebuah cerita.
Latar waktu adalah kapan peristiwa dalam cerita itu
terjadi: pagi, siang, atau malam?
Latar tempat adalah di mana peristiwa dalam cerita
itu terjadi: di kamar tidur, supermarket, stasiun kereta api, taman kota,
penjara, toko bunga, bandara, dan lain sebagainya. Tidak terbatas.
Jadi, latar waktu adalah tentang "kapan",
sedangkan latar tempat adalah tentang "di mana".
Plot
Plot adalah rangkaian cerita dari awal sampai akhir
yang berasal dari relasi sebab-akibat.
Plot bukan hanya alur dari A sampai Z. Plot adalah
relasi sebab-akibat yang jika tidak ada A maka Z tidak akan pernah terjadi.
Plot yang baik dapat menggugah rasa ingin tahu
pembaca akan kelanjutan sebuah cerita.
Konflik
Konflik adalah hal yang amat penting dalam cerita
fiksi.
Tidak ada konflik artinya tidak akan ada cerita.
Pembaca tidak akan pernah tertarik dengan sebuah
cerita yang tidak terdapat konflik di dalamnya.
Konflik terdiri dari dua macam: konflik internal dan
konflik eksternal.
Konflik internal adalah konflik yang berasal dari
dalam diri sang karakter.
Konflik eksternal adalah konflik yang berasal dari
luar diri sang karakter.
Tema
Tema adalah ide sentral atau ide utama yang
disajikan dalam cerpen.
Tema cerpen bisa bermacam-macam. Kamu bisa menemukan
beragam tema dari sekitar kehidupan kamu: tema cinta sejati sepasang kekasih,
pengkhianatan seorang sahabat, kejujuran, Tuhan, bayangan masa lalu yang tidak
pernah hilang, dan lain sebagainya. Tidak terbatas.
Demikianlah unsur utama yang membentuk sebuah cerpen. Kelima unsur
tersebut harus kamu ingat baik-baik.
Sekarang adalah saatnya Fiksiplus memberikan tips menulis cerpen yang
cocok untuk para pemula.
Membaca
banyak cerpen
Tidak bisa tidak. Ini adalah tips yang harus kamu lakukan. Kamu tidak
akan mungkin bisa menulis cerpen jika kamu tidak pernah membaca cerpen.
Kegunaan membaca banyak cerpen adalah agar kamu tahu bagaimana sih karakter
sebuah cerpen itu.
Kamu bisa membaca cerpen di koran-koran minggu, website-website yang
menampilkan cerpen, atau
membeli buku-buku kumpulan cerpen yang ditulis oleh para sastrawan.
Sebenarnya sih anjuran untuk membaca cerpen banyak-banyak tidak perlu
ditulis ya. Sebab, semua orang tentu tahu bahwa jika ingin menguasai sesuatu,
seseorang itu harus mempelajarinya sesering mungkin.
Namun, Fiksiplus merasa harus menulis anjuran ini. Sebagai pengingat
bagi mereka yang ingin mulai menulis cerpen.
Sebab, seperti yang pernah Stephen King bilang, jika kamu tidak
memiliki waktu untuk membaca, kamu tidak akan memiliki waktu untuk menulis.
Temukan
karakter utamamu
Sebelum memulai sebuah cerpen, kamu harus menemukan karakter utamamu. Apakah
dia manusia atau bukan? Jika dia manusia, apakah dia laki-laki atau perempuan?
Jika dia seorang perempuan, apakah dia sudah menikah atau masih anak-anak?
Kamu tidak akan bisa menulis sebuah cerpen jika kamu tidak memiliki
seorang karakter. Segala macam cerita adalah melulu tentang karakter. Tidak
bisa tidak.
Karena kamu sedang mencoba menulis cerpen, alangkah baiknya karakternya
jangan banyak-banyak. Semakin sedikit karakter semakin baik. Temukan 1 atau 2
karakter. Jangan lebih dari itu. Kecuali
jika kamu ingin menulis novel, kamu baru boleh memiliki karakter banyak-banyak.
Apa yang
karaktermu inginkan? Alasannya?
Setiap manusia tentu menginginkan sesuatu, meskipun hanya untuk segelas
air.
Setelah kamu menemukan karakter untuk cerpenmu, sekarang berikan dia keinginan.
Apa yang dia inginkan? Dan, sertakan juga alasannya.
Misalnya, seorang perempuan yang ingin menjadi seorang balerina. Alasan
mengapa dia ingin menjadi seorang balerina adalah karena dia ingin seperti
bundanya yang juga pernah menjadi seorang balerina terkenal
Berikan
rintangan agar karaktermu sulit mewujudkan keinginannya
Setelah kamu memberikan keinginan untuk karaktermu, sekarang berikan
dia rintangan. Jangan dibikin mudah.
Pembaca akan cepat bosan jika membaca sebuah cerita yang karakternya
dapat dengan mudah menggapai keinginannya.
Sebaliknya, pembaca akan tertarik membaca sebuah cerita yang
karakternya harus bersusah payah dulu untuk menggapai keinginannya.
Inilah yang sering disebut sebagai konflik.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa tidak akan ada cerita jika
tidak ada konflik.
Karena kamu sedang mencoba menulis cerpen, alangkah baiknya konfliknya
cukup satu saja. Jangan banyak-banyak. Sebab, cerpen itu ruangnya sempit. Jadi,
pergunakanlah baik-baik.
Misalnya, seorang perempuan yang ingin menjadi balerina. Rintangannya
adalah, perempuan itu memiliki tubuh yang gendut.
Apa bisa seorang perempuan bertubuh gendut menjadi seorang balerina
yang membutuhkan keluwesan dalam melakukan sebuah gerakan?
Tulis
kalimat pertama yang kuat
Kamu sudah memiliki seorang karakter untuk cerpenmu. Kamu juga sudah
mengetahui apa yang karaktermu inginkan. Dan, kamu juga sudah memberikan
rintangan kepada karaktermu.
Sekarang adalah waktunya menulis kalimat pertama.
Nah, langkah kali ini bisa dibilang tidak gampang. Ya, menulis kalimat
pertama yang baik itu tidak gampang.
Kamu harus sering-sering mempelajari kalimat pertama dari cerpen-cerpen
yang kamu baca.
Tidak harus puitis, sebab saat ini kamu sedang menulis cerpen, bukan
puisi. Jadi, jangan terlalu pusing untuk memilih kata-kata yang indah.
Tulis kalimat pertama yang akan menggoda pembaca untuk meneruskan
membaca cerpen yang sudah kamu buat.
Jika kalimat pertamamu biasa-biasa saja, bisa dipastikan pembaca akan
malas melanjutkan membaca.
Jadi, usahakan buatlah kalimat pertama yang tidak biasa-biasa. Caranya
adalah berlatih, berlatih, dan terus berlatih.
Kalau bisa, di kalimat pertama itu kamu sudah menghadirkan konflik yang
akan terjadi dalam cerita.
Gunakan
panca inderamu
Menulis dengan panca indera? Maksudnya?
Maksudnya adalah ketika kamu sedang menulis, gunakanlah panca inderamu
agar cerpenmu terasa lebih hidup.
Jika karaktermu sedang berada di kamar, bagaimana suhu udara di sana,
apakah sejuk atau gerah? Apakah ada bunyi-bunyian di ruangan itu? Detik jarum
jam, mungkin. Atau suara dengung kipas angin?
Inilah yang sering dinamakan sebagai deskripsi.
Penulis adalah pelukis yang menggunakan kata-kata sebagai mediumnya.
Jadi, usahakan berikan deskripsi cerpenmu dengan kata-kata yang tepat.
Gunanya deskripsi adalah agar pembacamu bisa merasakan apa yang
karaktermu rasakan, bisa mendengar apa yang karaktermu dengar, dan lain
semacamnya.
Berikan ending terbaik
Setelah kamu berada di akhir ceritamu, usahakan berikan ending terbaik.
Ending terbaik itu
macam-macam. Ada yang ending terbuka,
ending mengejutkan, ending membingungkan, dan lain
sebagainya.
Bisa dibilang, kekuatan cerpen itu ada di ending-nya.
Ending yang baik akan membuat cerpen itu akan terus mengabadi dalam
benak pembaca.
Namun, sekali lagi, tentu saja kamu tidak akan bisa langsung membuat ending terbaik dalam sekali coba. Kamu
harus berlatih berkali-kali dan membaca banyak-banyak cerpen yang memiliki ending terbaik.
Revisi!
Revisi! Revisi!
Sebagai penulis, hal pertama yang harus kamu pahami adalah bahwa tidak
ada tulisan yang ditulis sekali jadi.
Setiap tulisan harus ada revisi. Tidak bisa tidak.
Jika kamu sudah menyelesaikan cerpenmu, baca sekali lagi dengan
saksama.
Jika kamu menemukan kata yang kurang tepat, gantilah dengan kata yang
tepat.
Jika kamu menemukan logika cerita yang tidak masuk akal, gantilah
dengan logika cerita yang masuk akal.
Bisa dibilang, revisi adalah pekerjaan yang lebih memerlukan waktu lama
ketimbang menulis.
Jika kamu sudah merasa cukup melakukan revisi, berikan cerpenmu itu
kepada seorang teman yang kamu yakin dia adalah pembaca yang kritis. Mintalah
masukan kepadanya. Catat semua masukannya. Jika ada masukannya yang baik,
gunakanlah. Jika menurutmu masukannya kurang cocok, kamu bisa mengabaikannya.
Intinya, revisi adalah hal penting dalam sebuah proses penulisan.
Demikianlah tips menulis cerpen yang bisa Fiksiplus berikan untukmu.
Semoga kamu bisa menulis sebuah cerpen dengan tips di atas.
Jika tips di atas ada yang kurang dan masih ada yang ingin kamu
tanyakan lebih jauh soal tips menulis cerpen, Fiksiplus sangat bersedia untuk
berdiskusi dengan kamu di kolom komentar.