Namun, meskipun ilustrasi memiliki peran yang cukup penting, peran cerita juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Bahkan, peran cerita pun memiliki porsi yang sama pentingnya dengan ilustrasi—itu sebabnya picture books sering juga disebut sebagai picture story book.
Elemen-Elemen Dasar Picture Books
Ada dua elemen dasar dalam picture books:1. ELEMEN FIKSI—berkaitan dengan cerita
2. ELEMEN VISUAL—berkaitan dengan ilustrasi
Di artikel ini, kita hanya akan membahas elemen fiksi yang terdapat dalam picture books.
Elemen-Elemen Fiksi dalam Picture Books
Sebagaimana karya prosa pada umumnya, picture books pun memiliki beberapa elemen fiksi, seperti PLOT, KARAKTER, LATAR, TEMA, GAYA.PLOT adalah rangkaian cerita sebab akibat yang memiliki struktur awal, tengah, dan akhir. Plot yang baik akan menghasilkan konflik sehingga pembaca menjadi semakin tertarik untuk membaca sampai akhir. Dalam picture books dan buku anak pada umumnya, alur plot sebaiknya kronologis dari awal sampai akhir. Usahakan untuk tidak menggunakan alur maju-mundur atau flashback.
KARAKTER adalah aktor dalam cerita. Karakter dalam buku anak (dalam hal ini picture books) biasanya hanya memiliki 1 atau 2 karakter utama (biasa dibilang protagonis) dan beberapa karakter minor atau karakter pendukung atau biasa dibilang sebagai peran pembantu. Jenis karakter bisa berasal dari manusia, hewan, benda, robot, peri, monster, dan lain sebagainya. Tidak terbatas.
LATAR terbagi menjadi dua: latar tempat dan latar waktu. Latar tempat adalah di mana kejadian itu berlangsung. Latar waktu adalah kapan kejadian itu berlangsung.
TEMA adalah pokok atau gagasan atau ide pikiran dari sebuah cerita yang sedang kita tulis. Tema sebaiknya bisa ditulis dalam satu kalimat komplet dan bukan hanya satu kata. Misal, "Persahabatan adalah salah satu hal yang paling membahagiakan di dunia". Itulah yang disebut sebagai tema.
GAYA adalah cara bagaimana pengarang menuliskan ceritanya. Apakah kalimatnya berima atau tidak, apakah menggunakan kata-kata onomatope (bunyi-bunyian seperti byur, prok, gusrak, dll).
Nah, di antara elemen-elemen di atas, elemen paling penting untuk sebuah karya fiksi adalah KARAKTER.
Karakter dalam Picture Books
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa karakter adalah elemen penting dalam fiksi, termasuk picture books.Karena perannya sangat penting, otomatis kita harus mampu menciptakan karakter fiksi yang menarik agar selalu teringat oleh para pembaca.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana membuat karakter yang menarik? Berikut penjelasannya.
Karakter fiksi yang menarik adalah karakter yang memiliki tujuan dan motivasi.
Tujuan: Aku ingin ...
Motivasi: Aku ingin ... karena ....
Kedua hal itu (tujuan dan motivasi) akan membuat karakter cerita kita menjadi lebih hidup dan menarik. Sebab, karakter yang tidak memiliki tujuan dan motivasi adalah karakter yang tidak asyik untuk diikuti perjalanannya.
Dalam picture books, tujuan dan motivasi sang karakter itu harus jelas dan konkret. Harus spesifik.
Misal, sang karakter adalah ulat kecil yang INGIN makan banyak KARENA perutnya sangat lapar. Tujuannya jelas: ingin makan banyak. Motivasinya jelas: karena perutnya sangat lapar.
Namun, perlu diingat, meskipun terkesan sepele, memberikan tujuan dan motivasi yang jelas untuk sang karakter itu tidak mudah. Butuh berlatih dan diskusi berkali kali.
Struktur Plot dalam Picture Books
Setelah kita membuat karakter, langkah selanjutnya adalah membuat struktur alur cerita atau struktur plot.Struktur plot picture books bisa dibilang serupa dengan struktur plot dalam prosa pada umumnya, yaitu terdiri dari awal, tengah, dan akhir.
Sebelum mulai menulis, sebaiknya kita memang sudah tahu dulu cerita kita secara keseluruhan. Awalnya ceritanya seperti apa, tengah ceritanya bagaimana, dan akhir ceritanya nanti akan bagaimana dan seperti apa. Harus sudah jelas. Jika sudah selesai semuanya, proses menulis baru bisa dimulai.
Ketiga struktur plot tersebut akan kita rinci lagi menjadi beberapa bagian, yaitu SET UP, RISING ACTION, CLIMAX, FALLING ACTION, RESOLUTION.
SET UP adalah awal cerita dimana karakter dijelaskan secara lengkap. Tujuan dan motivasi si karakter harus dijelaskan di sini. Di picture book, bagian set up ini harus dimulai dari halaman pertama. Jadi, pembaca sudah bisa langsung tahu apa keinginan si karakter tersebut sejak halaman pertama.
RISING ACTION adalah serangkaian aksi yang dilakukan karakter demi menggapai tujuannya. Di fase inilah karakter terlihat terus berusaha melakukan segala daya dan upaya agar keinginannya bisa segera tercapai. Di picture book, bagian rising action ini biasanya yang membutuhkan banyak halaman.
CLIMAX adalah sebuah fase ketika masalah sang karakter telah terselesaikan. Ini adalah bagian yang bisa dibilang paling menarik. Apakah karakter berhasil meraih keinginannya? Atau malah gagal?
FALLING ACTION adalah sebuah fase setelah klimaks terjadi, masalah telah terlewati, kemudian sedang menuju resolusi.
RESOLUTION adalah akhir dari cerita. Di fase ini pembaca bisa mempelajari apa yang terjadi pada karakter setelah menyelesaikan masalahnya.
Langkah-Langkah Membuat Picture Books
Kali ini kita akan membahas langkah-langkah apa saja yang harus kita tempuh ketika ingin menulis picture books. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Permulaan ide: konsep/tema/topik
Temukan ide ceritamu. Ide cerita tentu saja bisa datang dari mana saja, toh? Tugas kita hanya memungutnya dengan cuma-cuma. Selain itu, buat konsep ceritamu. Temanya apa? Topik ceritanya apa?Menciptakan karakter yang memicu aksi dan membangkitkan emosi
Tidak ada karakter maka tidak akan ada cerita. Karakter adalah elemen yang akan membuat ceritamu hidup dan bernyawa. Apa yang membuat karakter itu menjadi elemen penting untuk pengembangan ceritamu?Membuat struktur cerita: awal-tengah-akhir
Rencanakan dengan matang untuk memasukkan elemen-elemen ceritamu ke dalam struktur plot picture books kamu. Seperti apa awal-tengah-akhir ceritamu. Seperti yang sudah pernah saya bahas di artikel pertama, pikirkanlah awal dan akhir ceritamu, setelah itu bagian tengah ceritamu akan lebih mudah untuk ditemukan.Menulis teks cerita
Saatnya menulis! Pilihlah gaya dan bahasa yang tepat untuk usia pembaca ceritamu. Tulislah dengan bahasa yang jernih dan jelas.Merevisi cerita
Revisi, revisi, revisi! Tidak ada tulisan yang langsung jadi. True writing is rewriting. Menulis ulang adalah penulisan yang sesungguhnya. Baca kembali dengan saksama keseluruhan ceritamu dan jangan pernah ragu untuk merevisinya!Draf final
Ini adalah akhir dari proses penulisanmu. Segalanya sudah beres di tahap ini. Sekarang adalah saatnya mengirim tulisanmu ke penerbit!Seperti itulah langkah-langkah penulisan picture books yang harus kita lalui.
Di atas kami mengatakan bahwa merevisi sebuah tulisan adalah hal yang sangat diwajibkan. Sekarang kami akan menyajikan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang dibutuhkan ketika ingin merevisi cerita.
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan seputar merevisi cerita.
1. Apakah karakter cerita kita sudah cukup bersahabat dengan anak?
2. Apakah plot yang kita susun sudah cukup menarik bagi para pembaca anak?
3. Apakah cerita kita sudah cukup jernih alurnya dari awal, tengah, dan akhir?
4. Apakah bahasa yang kita tulis sudah sesuai untuk para pembaca pemula?
5. Akankah anak-anak akan mendapatkan kesenangan saat membaca cerita kita?
Demikianlah. Sekarang, saatnya menulis picture books-mu sendiri![fiksiplus.com]
1 comments so far
Truly no matter if someone doesn't know then its up to other visitors that they will assist, so here it occurs. capital one login