Tuesday, November 1, 2016

Kalau Kamu Bingung Memulai Sebuah Cerpen, 5 Langkah Ini Akan Membantumu

Tags

Tips Memulai Menulis Cerpen

Banyak yang bilang bahwa untuk mulai menulis cerpen itu tidak mudah.

Sebagian besar cerpenis yang ingin mulai menulis cerpen kebanyakan hanya menatap layar kosong dengan tatapan seperti orang linglung.

Tema cerpen sudah ada, karakter dan konfliknya juga sudah ada, bahkan ending-nya pun sudah ditemukan.

Namun, untuk memulainya kok ya sulit banget.

Saking sulitnya memulai sebuah cerpen, di saat lokakarya menulis kreatif, pasti ada saja seseorang yang mengacungkan tangannya untuk kemudian bertanya, “Bagaimana caranya memulai sebuah cerpen?”

Nah, di sini Fiksiplus akan menampilkan 5 langkah sederhana untuk memulai sebuah cerpen.

Berikut adalah langkah-langkahnya.

Tips Memulai Menulis Cerpen

Tips menulis cerpen: Mulailah dengan dialog

Bisa dibilang ini adalah cara yang lumayan mudah.

Cobalah untuk memulai cerpen kamu dengan sebuah dialog yang diucapkan oleh karakter tokoh kamu.

Contohnya seperti cerpen Bunga dari Peking karya Zelfeni Wimra ini:

“Hanun, pergilah ke rawa di seberang Bukik Barisan. Biasanya di sana tumbuh aneka bunga. Petiklah setangkai dua tangkai untukku. Rasanya, penat ini terlerai bila memandang bunga-bunga,” pinta Kakek.


Tips Memulai Menulis Cerpen

Tips menulis cerpen: Mulailah dengan Deskripsi Tokoh

Langkah ini juga bisa kamu coba. Pikirkanlah sejenak, kira-kira karakter tokoh dalam ceritamu seperti apa.

Raut wajahnya seperti apa? Penampilannya rapih atau berantakan? Apakah dia memiliki aroma yang khas?

Contohnya seperti cerpen Kitab Salah Paham karya Puthut EA ini:

Lelaki tua itu masih berbau rusa dan kaus oblongnya yang lusuh masih menebar bau pembakaran yang tidak sempurna.

Tips Memulai Menulis Cerpen

Tips menulis cerpen: Mulailah dengan Berita di Koran atau Televisi

Jika kamu masih bingung dengan dialog dan deskripsi tokoh, langkah ini siapa tahu cocok untuk kamu.

Ambil koran yang berada di dekatmu. Pilih berita yang menurutmu menarik dan pas dengan tema cerpen kamu. Tulis ulang berita itu untuk menjadi awal cerpenmu.

Contohnya seperti cerpen Sirkus karya Agus Noor ini:
Jumlah anak balita kurang gizi di Indonesia sekitar 23 juta. Dampak kurang gizi adalah terhambatnya pertumbuhan otak dan fisik. Begitu melewati usia dua tahun tanpa asupan gizi seimbang, kondisinya tak dapat diperbaiki lagi. Citra CT-scan akan memperlihatkan gambar otak yang tidak padat alias otak kosong.... Bersiaplah memanen generasi yang hilang. Tidak lama, cuma dua dasawarsa lagi. (Kompas, Selasa 11 Oktober 2005)
Rombongan sirkus itu muncul ke kota kami .... 

Tips Memulai Menulis Cerpen

Tips menulis cerpen: Mulailah dengan Adegan

Banyak pembaca yang menyukai sebuah cerita yang dimulai dengan adegan. Kamu bisa mencobanya.

Contohnya seperti cerpen Kematian Seorang Istri  karya Puthut EA ini:
Ia menulis puisi panjang di depan sebujur tubuh kaku istrinya. Tidak ada kata-kata; mati, kematian dan airmata di dalam puisi itu, yang ada adalah buah apel, meja makan, dan yang paling banyak adalah: usaha mati-matian.
Atau, seperti cerpen Rembulan dalam Cappucino karya Seno Gumira Ajidarma ini:
Seminggu setelah perceraiannya, perempuan itu memasuki sebuah kafe, dan memesan Rembulan dalam Cappucino. Ia datang bersama senja, dan ia harus menunggu malam tiba untuk mendapatkan pesanannya.

Tips Memulai Menulis Cerpen

Tips menulis cerpen: Mulailah dengan deskripsi latar tempat

Mungkin langkah terakhir ini agak riskan bagi penulis pemula. Sebab, jika tidak dieksekusi dengan baik, bisa jadi cerpenmu akan membosankan.

Namun, jika ditulis dengan baik, bisa jadi cerpenmu malah akan membuat para pembacamu tertarik.

Contohnya seperti cerpen Cinta Tak Ada Mati  karya Eka Kurniawan ini:
Dalam satu badai rasa jemu, ia terdampar di taman dan duduk di kursi sambil memakan jagung rebus begitu perlahan, sebutir demi sebutir, seolah di butir terakhir ia akan bertemu kematian.

Atau, seperti cerpen Sebatang Pohon di Tengah Padang karya Seno Gumira Ajidarma ini:
Dari jauh sudah terlihat pohon itu berdiri tegak di tengah padang. Setelah berhari-hari menempuh daerah yang kering kerontang dan terpanggang matahari, pemandangan yang rimbun seperti itulah yang sekarang kubutuhkan.


Selesai.

Sebenarnya masih banyak langkah-langkah yang lain untuk memulai sebuah cerpen.

Namun, kami rasa lima langkah di atas sudah cukup untuk kamu praktikkan.

Kamu boleh mencobanya satu persatu. Pilihlah kira-kira yang sesuai dengan tema cerpenmu. Jika langkah yang satu kurang cocok, kamu boleh menggunakan langkah yang berikutnya.

Intinya, jangan pernah takut mencoba.

Semoga kita semua bisa terhindar dari pembukaan cerpen yang klise seperti “Matahari pagi bersinar dengan indah” atau “Jam weker berdering dan dia terbangun dari tidurnya”.

Sekian.

(Sumber ilustrasi: Freepik)