Banyak yang bilang bahwa untuk mulai menulis cerpen itu tidak mudah.
Sebagian besar cerpenis yang ingin
mulai menulis cerpen kebanyakan hanya menatap layar kosong dengan tatapan
seperti orang linglung.
Tema cerpen sudah ada, karakter dan
konfliknya juga sudah ada, bahkan ending-nya
pun sudah ditemukan.
Namun, untuk memulainya kok ya sulit
banget.
Saking sulitnya memulai sebuah
cerpen, di saat lokakarya menulis kreatif, pasti ada saja seseorang yang
mengacungkan tangannya untuk kemudian bertanya, “Bagaimana caranya memulai
sebuah cerpen?”
Nah, di sini Fiksiplus akan
menampilkan 5 langkah sederhana untuk memulai sebuah cerpen.
Berikut adalah langkah-langkahnya.
Tips menulis cerpen: Mulailah dengan dialog
Bisa dibilang ini adalah cara yang
lumayan mudah.
Cobalah untuk memulai cerpen kamu
dengan sebuah dialog yang diucapkan oleh karakter tokoh kamu.
Contohnya seperti cerpen Bunga dari Peking karya Zelfeni Wimra
ini:
“Hanun, pergilah ke rawa di seberang Bukik Barisan. Biasanya di sana tumbuh aneka bunga. Petiklah setangkai dua tangkai untukku. Rasanya, penat ini terlerai bila memandang bunga-bunga,” pinta Kakek.
Langkah ini juga bisa kamu coba.
Pikirkanlah sejenak, kira-kira karakter tokoh dalam ceritamu seperti apa.
Raut wajahnya seperti apa?
Penampilannya rapih atau berantakan? Apakah dia memiliki aroma yang khas?
Contohnya seperti cerpen Kitab Salah Paham karya Puthut EA ini:
Lelaki tua itu masih berbau rusa dan kaus oblongnya yang lusuh masih menebar bau pembakaran yang tidak sempurna.
Tips menulis cerpen: Mulailah dengan Berita di Koran atau Televisi
Jika kamu masih bingung dengan dialog
dan deskripsi tokoh, langkah ini siapa tahu cocok untuk kamu.
Ambil koran yang berada di dekatmu.
Pilih berita yang menurutmu menarik dan pas dengan tema cerpen kamu. Tulis
ulang berita itu untuk menjadi awal cerpenmu.
Contohnya seperti cerpen Sirkus karya Agus Noor ini:
Jumlah anak balita kurang gizi di Indonesia sekitar 23 juta. Dampak kurang gizi adalah terhambatnya pertumbuhan otak dan fisik. Begitu melewati usia dua tahun tanpa asupan gizi seimbang, kondisinya tak dapat diperbaiki lagi. Citra CT-scan akan memperlihatkan gambar otak yang tidak padat alias otak kosong.... Bersiaplah memanen generasi yang hilang. Tidak lama, cuma dua dasawarsa lagi. (Kompas, Selasa 11 Oktober 2005)
Rombongan sirkus itu muncul ke kota kami ....
Tips menulis cerpen: Mulailah dengan Adegan
Banyak pembaca yang menyukai sebuah
cerita yang dimulai dengan adegan. Kamu bisa mencobanya.
Contohnya seperti cerpen Kematian Seorang Istri karya Puthut EA ini:
Ia menulis puisi panjang di depan sebujur tubuh kaku istrinya. Tidak ada kata-kata; mati, kematian dan airmata di dalam puisi itu, yang ada adalah buah apel, meja makan, dan yang paling banyak adalah: usaha mati-matian.Atau, seperti cerpen Rembulan dalam Cappucino karya Seno Gumira Ajidarma ini:
Seminggu setelah perceraiannya, perempuan itu memasuki sebuah kafe, dan memesan Rembulan dalam Cappucino. Ia datang bersama senja, dan ia harus menunggu malam tiba untuk mendapatkan pesanannya.
Tips menulis cerpen: Mulailah dengan deskripsi latar tempat
Mungkin langkah terakhir ini agak
riskan bagi penulis pemula. Sebab, jika tidak dieksekusi dengan baik, bisa jadi
cerpenmu akan membosankan.
Namun, jika ditulis dengan baik,
bisa jadi cerpenmu malah akan membuat para pembacamu tertarik.
Contohnya seperti cerpen Cinta Tak Ada Mati karya Eka Kurniawan ini:
Dalam satu badai rasa jemu, ia terdampar di taman dan duduk di kursi sambil memakan jagung rebus begitu perlahan, sebutir demi sebutir, seolah di butir terakhir ia akan bertemu kematian.
Atau, seperti cerpen Sebatang Pohon di Tengah Padang karya Seno Gumira Ajidarma
ini:
Dari jauh sudah terlihat pohon itu berdiri tegak di tengah padang. Setelah berhari-hari menempuh daerah yang kering kerontang dan terpanggang matahari, pemandangan yang rimbun seperti itulah yang sekarang kubutuhkan.
Selesai.
Sebenarnya masih banyak langkah-langkah yang lain untuk memulai sebuah cerpen.
Namun, kami rasa lima langkah di
atas sudah cukup untuk kamu praktikkan.
Kamu boleh mencobanya satu persatu.
Pilihlah kira-kira yang sesuai dengan tema cerpenmu. Jika langkah yang satu
kurang cocok, kamu boleh menggunakan langkah yang berikutnya.
Intinya, jangan pernah takut
mencoba.
Semoga kita semua bisa terhindar
dari pembukaan cerpen yang klise seperti “Matahari pagi bersinar dengan indah”
atau “Jam weker berdering dan dia terbangun dari tidurnya”.